watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

KENIKMATAN YANG MEMBINGUNGKAN

Ketika aku kembali dari kantor, kulihat istriku
sedang mengobrol dengan seorang wanita
berumur kira-kira 29 tahunan, di sebelahnya ada
gadis umurnya 13 tahun. Setelah kuletakan tas
kantor di kamar tidur aku ikut nimbrung
mengobrol dengan istriku dan tamunya yang aku
ketahui wanita itu adalah calon pembantu di
rumah kami, dia seorang janda cerai dengan
seorang anak gadisnya.

* * * *

Malam itu aku berembuk tentang wanita itu,
sebenarnya istriku agak keberatan jika wanita
itumengajak anaknya untuk bekerja di rumah
kami yang dikatakan istriku sebagai beban
tambahan, tapi setelah kuyakinkan akhirnya istriku
setuju juga kalau wanita itu beserta anak gadisnya
bekerja sebagai pembantu di rumah kami,
alasanku karena istriku sedang sibuknya
mengurus bisnisMLM-nya dan karena pernikahan
kami yang sudah 6 tahun belum mendapatkan
keturunan, sehingga anak gadis itu bisa kami
anggap sebagai anak kami sendiri.
Keesokan harinya sekitar jam 5:00 sore wanita itu
dan anak gadisnya telah berada di rumahku untuk
melakukan tugas sebagai pembantu, sebut saja
wanita itu Nursyfa dan anak gadisnya Santi.
Karena rajinnya kerja kedua pembantuku itu,
maka Santi kuijinkan untuk meneruskan sekolah
atas tanggunganku. Kulihat di wajahnya
tersenyum kegirangan.
"Terima kasih Pak, Santi senang sekali bisa
meneruskan sekolah, terima kasih Pak, Bu."
"Ya, tapi kamu harus rajin belajar, dan kalau
sudah pulang sekolah kamu harus bantu ibumu,"
kata istriku sambil berpelukan dengan Santi,
kulihat di wajah ibunya Nursyifa pun terlihat
keceriaan.
Enam bulan berlalu sejak Nursyifa dan Santi
bekerja di rumah kami, aku berbuat mesum
dengan Nursyifa sewaktu istriku pergi keluar kota
untuk urusan bisnis MLM-nya. Hari itu hari Sabtu,
malamnya istriku ke Jogja dengan kereta api,
karena Sabtu kantor libur sementara Santi sedang
sekolah, aku melihat Nursyifa yang sedang berdiri
di dapur membelakangi aku yang sedang masuk
dapur selesai mencuci mobil. Aku tertegun
melihat tubuh Nur yang mengunakan baju
terusan warna hijau muda agak tipis sehingga
terbayanglah tali BH dan celana dalam yang
keduanya berwarna hitam menutupi bagian
vitalnya. Pantatnya yang padat dan seksi serta
betisnya yang terbungkus kulit putih dan mulus
bentuknya seperti bunting padi, membuat aku
merasa tersedak seakan-akan ludahku tidak bisa
tertelan karena membayangi tubuh Nur yang
indah itu.

* * * *

Tiba-tiba Nur berbalik dan kaget melihatku yang
baru saja membayanginya.
"Eh.. Bapak, ngagetin saya aja."
"Eh.. Nur boleh saya duduk, saya mau tau kenapa
kamu cerai, kamu mau menceritakannya ke
saya."
"Eng.. gimana yach.. saya malu Pak, tapi
bolehlah."
Akhirnya aku duduk di meja makan sementara
Nur menceritakan sejarah hidupnya sambil terus
bekerja mempersiapkan makan siang untukku.
Akhirnya aku baru tahu kalau Nur itu menikah di
usia 15 tahun dan setahun kemudian dia
melahirkan Santi dan dia bercerai 2 tahun yang
lalu karena suaminya yang suka mabuk, judi,
main perempuan dan suka memukulinya dan
pernah hampir membunuhnya dimana di
punggung Nur ada bekas tusukan pisau. Aku
tertegun mendengar ceritanya sementara Nur
seakan mau menangis membayangi jalan
hidupnya kulihat itu di matanya sewaktu dia
bercerita. Karena rasa kasihanku kurangkul tubuh
Nur.
"Sudah, Nur.. jangan nangis.. sekarang kamu
sudah bisa hidup tenangan di sini bersama
anakmu, lupakan masa lalumu yah.. saya minta
maaf kalau membuat kamu harus mengingat
lagi."
"Iya.. Pak.. saya dan Santi.. berterima kasih
sekali.. Bapak dan Ibu baik.. pada kami."
"Ya.. sudah.. sudah.. jangan nangis terus.. nanti
Santi pulang.. kamu malu deh.. kalau lagi nangis."
Nur menangis dalam rangkulanku, air matanya
membasahi kausku tapi tiba-tiba aku merasakan
sesuatu yang lain karena kedua payudaranya
menyentuh dadaku yang membuat gejolak
nafsuku meningkat. Tanpa sengaja bibir
mungilnya kucium lembut dengan bibirku yang
membuat dirinya gelagapan.

"Aaahh.. Bapak!"
Tapi kemudian dia membalas kecupanku dengan
lembut sekali diikuti lidahnya memainkan lidahku
yang membuat aku makin berani.
"Pak.. sshh.."
"Kenapa.. Nur..?"
"Tidak.. Pak.. aahh.. tidak apa-apa."
Kuangkat roknya dan aku meraba pantatnya yang
padat lalu kutarik ke bawah celana dalam warna
hitam miliknya sampai dengkul, pahanya kuraba
dengan lembut sampai vaginanya tersentuh. Nur
mulai bergelinjang, dia membalas dengan agresif
leher dan pipiku diciuminya. Kumainkan jariku
pada vaginanya, kutusuk vaginanya dengan jari
tengah dan telunjukku hingga agak basah.

"Aahh.. Pak, enak sekali deh.."
"Nur.. kalau kita lanjutkan di kamar yuk!"
"Saya sih mau aja Pak, tapi kalau nanti Ibu tahu
gimana?"
"Ah, ibu khan lagi ke Jogja, lagi pulangnya kan
hari Selasa."
Kugiring Nursyifa ke kamarku, sampai di kamar
kututup pintu dan langsung kusuruh Nur
untukmenanggalkan pakaiannya. Nur langsung
menuruti keinginanku, seluruh pakaiannya
ditanggalkan hingga dia bugil. Yang agak
mengagetkanku karena keindahan tubuh Nur. Nur
dengan tinggi sekitar 167 cm memiliki payudara
yang kencang dan montok dibungkus kulit yang
putih bersih, pinggulNur agak kurus tapi
pantatnya yang agak besar dan padat dan
vaginanya yang ditutupi bulu halus agak lebat
membuat aku seakan tidak bisa menelan ludahku.

kumpulan Cerita Dewasa Lainya, Dapat Anda Lihat & Baca Hanya Di :
www.ceritaindo.sextgem.com


Kalau aku beri nilai tubuh Nur nilainya 9.9, hampir
sempurna.
"Bapak, baju Bapak juga dilepas dong, jangan
bengong melihat tubuh Nur."
"Nur, tubuhmu indah sekali, lebih indah dari
tubuhnya Ibu."
"Ah, masa sih Pak?"
"Iya Nur, tahu gitu kamu saja yang jadi Ibu deh."
"Ah Bapak bisa aja nih, tapi kalau Nur jadi Ibu,
Nur mau kok jadi ibu ke dua."
Aku langsung menanggalkan pakaianku dan
batang kemaluanku langsung menegang keras
dan panjang.Kuhampiri Nur langsung kucium
bibirnya, dipeluknya diriku, tangan mungil Nur
meraba-raba batang kemaluanku lalu dikocoknya,
liang vaginanya kusentuh dan kutusuk dengan
jariku, kami bergelinjang bersamaan. Kami
menjatuhkan diri kami bersamaan ke tempat
tidur. "Nur, kamu mau nggak hisap kontol saya,
saya jilatin vaginamu." Nur hanya mengangguk
lalu kami ambil posisiseperti angka 69. Batang
kemaluanku sudah digenggam oleh tangannya
lalu dijilat, dikulum dan disedot sambil sesekali
dikocoknya. Liang vaginanya sudah kujilati
dengan lembutnya, vaginanya mengeluarkan bau
harum yang wangi, sementara rasanya agak
manis terlebih ketika bijiklitorisnya terjilat.
Hampir 10 menit lamanya ketika keluar cairan
putih kental membasahi liang vagina itu dan
langsung kutelan habis. "Aaakkhh.. aakkhh.."
rintih Nur kelojotan. Tapi lima menit kemudian
giliranku yang kelojotan karena keluarlah cairan
dari batang kemaluanku membasahi muka Nur
tapi dengan sigap dia langsung menelannya
hingga habis lalu "helm" dan batangku
dibersihkan denganlidahnya. Setelah itu, aku
merubah posisi, aku berbaring sedangkan Nur
kusuruh naik dan jongkokdi selangkanganku. Lalu
tangannya menggapai batang kemaluanku
diarahkannya ke liang vaginanya. Tapi karena
liang vagina Nur yang sudah lama tidak
dimasukan sesuatu jadi agak sempit sehinggaaku
bantu dengan beberapa kali sodokkan, baru
vagina itu tertembus batang kemaluanku.

"Blleess.. jlebb.. jlebb.."
Kulihat Nur agak menahan nafas karena batangku
yang besar dan panjang telah menembus
vaginanya.
"Heekkh.. heekkhh.. punya Bapak gede banget sih
Pak, tapi Nur suka deh rasanya sodokannya
sampai perut Nur."
Tubuh Nur dinaik-turunkan dan sesekali berputar,
sewaktu berputar aku merasakan kenikmatan
yang luar biasa.
"Nur, vaginamu enak sekali, batangku kayak
diperas-peras oleh vaginamu, terus terang Bapak
barukali ini merasakannya, Nur enak sekali."
Setengah jam kemudian, aku merubah posisi
dengan batang kemaluanku masih di dalam
vagina Nur, aku duduk dan kuangkat tubuhnya
lalu kubaringkan tubuhnya di sisi tempat tidur
dengan kaki Nur menggantung, kutindih
tubuhnya sehingga membuat sodokan batangku
jadi lebih terasa ke dalam lagi masuk vaginanya.

"Aakkhh.. aakkhh, iya Pak enakan gaya gini."
Payudaranya yang mancung dan puting yang
agak kecoklatan sudah kucium, kuremas dan
kusedot-sedot.
15 menit kemudian kami ganti posisi lagi, kali ini
kami berposisi doggie style, liang vaginanya
kusodok oleh batang kemaluanku dari belakang,
Nur menungging aku berdiri. Kuhentak
batanganku masuk lebih dalam lagi ke vagina Nur
yang hampir 15 menit kemudian Nur menjerit.
"Akhh.. arghh.. sshh.. sshh.. Pak, Nur keluar nih..
akhh.. sshh.."
Keluarlah cairan dari vagina Nur yang membasahi
dinding vaginanya dan batang kemaluanku yang
masih terbenam di dalamnya sehingga vagina itu
agak licin, tetapi tetap kusodok lebih keras lagi
hingga 10 menit kemudian aku pun berasa ingin
menembakkan cairan dari kemaluanku.


"Nur.. saya juga mau keluar nih, saya nggak
tahan nich.."
" Pak.. tolong keluarin di dalam saja yach.. saya
mau cobain kehangatan cairan Bapak, dan saya
kan siap jadi ibu ke dua."
"Crroott.. croott.. crroott.."
Keluarlah cairanku membasahi liang vagina Nur,
karena banyaknya cairanku hingga luber dan
menetes ke paha Nur. Lalu kulepaskan batangku
dari vaginanya dan kami langsung terbaring
lemas tak berdaya di tempat tidurku.

Lima menit kemudian yang sebenarnya kami
ingin istirahat, aku mendengar suara dari luar
kamartidurku kami tersentak kaget. Setelah
berpakaian kusuruh Nur keluar kamarku yang
rupanya Santi ada di ruang makan, ia mencari-
cari ibunya setelah pulang dari sekolah.
Malam harinya setelah Santi tertidur, Nur kembali
masuk kamarku untuk bermain lagi
denganku.Keesokan harinya, setelah aku
terbangun kira-kira jam 8:00, aku keluar kamar,
aku mencariNur, tapi yang aku temukan hanya
Santi yang sedang menonton TV. Rupanya aku
baru ingat kalau setiap Minggu pagi Nur pergi
berbelanja ke pasar. Setelah mandi kutemani Santi
yang lagi duduk di karpet sambil nonton TV,
sedangkan aku duduk di sofa.

"Santi.. gimana sekolah kamu..?"

"Baik.. Pak, bulan depan mau ulangan umum."

"Mmm, ya sudah kamu belajar yang rajin yah,
biar Ibu kamu bangga."

"Pak, boleh Santi tanya?"

"Iya, kenapa Santi..?"

"Kemarin ketika Santi pulang sekolah, Santi kan
cari ibu Santi, pas buka kamar Bapak, Santi
melihat Bapak dan ibu Santi lagi telanjang terus
Santi lihat kalau Ibu Santi ditusuk dari belakang
oleh Bapak, ada sesuatu punya Bapak yang
masuk ke badan ibu Santi, maaf yach Pak, Santi
lancang. Mama Nur lagi diapain sih sama Bapak?"
"Hah, jadi kamu sempat melihat ibumu
telanjang."
"Iya Pak, tapi kok Mama Nur kayaknya keenakan
ya. Santi jadi kepingin dech Pak kayak ibu Santi."
"Kamu serius San, kamu mau?"
"Iya Pak."
Kulihat Santi tersipu malu menjawab pertanyaan
dariku, sementara rok Santi tersingkap
sewaktududuknya bergeser sehingga pahanya
yang putih mulus terlihat oleh mataku yang
membuatku langsung terangsang. Kusuruh Santi
duduk dipangkuanku. "San, sini kamu duduk di
pangkuan Bapak." Ketika dia berdiri menujuku,
aku membuka resleting celanaku dan kuturunkan
celana dalamku lalu aku keluarkan batang
kemaluanku yang sudah menegang, sebelum
Santi duduk di pangkuanku, celana dalamnya
yang putih kuturunkan sehingga vagina mungil
putih bersih milikgadis 13 tahun ini ada di
hadapanku, menyerbakan aroma wangi dari
vaginanya yang ditutupi bulu-bulu halus dan
langsung kujilat dengan lembutnya. Santi
memegang kepalaku dan tubuhnya menggeliat.

"Aahh.. sshh.. enak.. Pak.. enak.. sekali."
Vagina Santi yang masih muda itu terus kujilati
karena rasanya manis-manis asin. Santi
punmakin menggelinjang, kira-kira 15 menit
kemudian Santi mulai kejang-kejang dan basahlah
vagina itu oleh cairan putih kental yang mengalir
dari dalamnya, cairan itu kutelan habis.


"Arghh.. arghh.. Pak.. ada yang keluar nih dari
tempat pipis Santi.. eugh.. eugh.."
Tubuh Santi langsung lemas tak berdaya, cepat-
cepat kupangku. Batang kemaluanku yang
mengeraskutempelkan pada vaginanya yang
basah. Tubuhnya kuarahkan menghadapku,
kemeja yang dikenakan Santi kulepas sehingga
dia hanya mengenakan baju dalam yang tipis,
payudara Santi yang baru tumbuh terbayang di
balik baju dalamnya, segera kulepaskan sehingga
di mukaku terpampangpayudara yang baru
mekar ditutupi kulit yang putih bersih dengan
dihiasi puting agak kemerahan, langsung kulahap
dengan mulutku, kujilat, kugigit dan kuhisap
membuat payudara itu makin mekar dan
putingnya mengeras. Sementara Santi masih
tertidur lemas, batang kemaluanku yang
sudahmenempel di vagina Santi yang masih
sempit kusodok-sodokkan agar masuk, karena
vagina itu masih sempit. kumasukkan dua jariku
untuk membuka vagina itu, kuputar kedua jariku
sehingga vagina itu agak melebar dan basah.

Setelah itu kucoba lagi dengan batang
kemaluanku, kusodok masuk batanganku ke
vagina Santi yang memang masih sempit juga
walau sudah dibantu dengan jariku. Akhirnya
setelah 20 kali kutekan, masuklah helm
batanganku ke vagina Santi. Santi mulai tersadar
ketika batanganku menyodokvaginanya, dia pun
menjerit kesakitan.
"Aawww.. aawww.. sshh.. sshh.. aawww..
sakit.. Pak.. tempat pipis Santi.. sakit awww..
aawww.."
"Sabar sayang nanti juga enak.. sayang.. tahan
ya.. sakitnya.. sebentar lagi.."
Kupeluk tubuh Santi dan menenangkannya dari
rasa sakit pada vaginanya yang robek oleh
batangkemaluan milikku yang memang super
besar.
Sodokkanku pada vagina Santi kupelankan untuk
mencegah rasa sakitnya dan 10 menit kemudian
Santi merasakan kenikmatan.

"Ahh.. ahh.. arghh.. arghh.. Pak.. sekarang tidak
sakit lagi.. sekarang jadi enak.. aahh.. aahh.."
Hampir setengah jam kemudian tiba-tiba Santi
mengeluarkan cairan dari dalam vaginanya
berikuttetesan darah dan langsung tubuh Santi
lemas lagi dan pingsan. Aku menyadari bahwa
aku telah membobol keperawanan Santi.

"Arrgghh.. Pak.. Santi.. lemmaass.."
Aku agak kaget juga melihat keadaan Santi yang
secara tidak sengaja kubobol keperawanannya
tapi karena sudah tanggung terus kugenjot
batanganku ke vagina Santi yang sudah berdarah
dan 10 menit kemudian keluarlah cairan dari
dalam kemaluanku dengan derasnya memasuki
liang vagina Santi hingga meluber ke pahaku.

"Crroot.. crroott.."
"Ssshh.. sshh.. aahh.. nikmatnya.. vagina.. gadis
ini.."

Langsung kucabut batang kemaluanku dari
vagina Santi dan kubaringkan Santi yang pingsan
di Sofa. Sisa cairan yang masih melekat di vagina
Santi kulap dengan bajuku hingga bersih,
sesudah itu kurapihkan baju Santi dan kubiarkan
Santi yang masih pingsan tidur di Sofa, aku lalu
membersihkan badanku sendiri.

Sepuluh menit kemudian Nursyifa, datang dari
pasar sedangkan aku sudah memakai baju lagi.
Sejaksaat itu aku bermain dengan istriku jika dia di
rumah, dengan Nur jika istriku pergi dan Santi
sekolah, dengan Santi jika istriku dan Nur pergi.
Aku lakukan sudah hampir 3 bulan lamanya
merasakan kenikmatan dari tiga perempuan di
dalam rumahku, tapi sekarang aku sedang
bingung sebab 2 bulan yang lalu akhirnya istriku
mendapat berkah bahwa dia hamil 1 bulan, 1
bulan yang lalu giliran Nur yang kuketahui bahwa
dia hamil 1 bulan juga, sekarang 2 minggu yang
lalu setelah kuajak Santi periksa ke dokter dia
sudah hamil 1 bulan juga. Duuhh.. pusingnya
aku!

TAMAT


Adult | GO HOME | Exit
1/1333
U-ON

inc Powered by Xtgem.com